ANTARA HIDUP DAN MATI HANYA BERJARAK SELANGKAH

Hidup manusia bagaikan jam yang berdentang,sekali jarumnya diputar,suatu saat akan berhenti berdetik.Munkin berhentinya pada saat tengah malam,mungkin saat rembang petang,atau sore,siang,pagi.Umumnya manusia tidak tahu kapan waktunya,namun satu hal yang sangat pasti adalah "setiap orang akan mengalami kematian".

Orang muda kadang lebih keras kepala tentang kematian.
Orang muda berkata "ah..saya sih masih punya waktu lama....saya khan masih muda...."
Atau ketika melihat bapak temannya meninggal,ia berkata "dia kan sudah tua dan bau tanah..,rasanya saya masih jauh deh...."
Ketika neneknya meninggal,ia berkata "oh,,,itu emang sudah saatnya,sedangkan saya.... saya kan baru usia 20 tahun....enggak mungkin kali.........."

Giliran mendengar dan melihat seorang bayi yang baru lahir meninggal,ia berkata "itulah yang namanya takdir,mungkin takdirnya seperti itu......"
Dan ketika teman pemudanya meninggal dunia,ia berkata "dia mungkin melakukan dosa yang besar....sehingga Tuhan murka,dan mengambil nyawanya.
Namun ketika mengetahui ada pemuda Kristen yang taat dan setia kepada Tuhan meninggal dunia,iapun berkata "mungkin Tuhan ingin cepat cepat mengajaknya ke Surga......."

Begitu keras kepalanya,berbagai macam tanggapannya hanya untuk mengelak akan kematian akan seseorang yang masih muda seperti dirinya.

Kematian tidak mengenal usia !
Banyak orang tidak mengerti,apa sesungguhnya yang terjadi dibalik tirai misteri kematian.
Karena ketidak tahuan itu,banyak orang hanya mereka reka.
Mereka berpikir bahwa ketika mereka mati,maka habislah persoalan.Mereka berpikir,ketika mereka meninggal,mereka akan tenang dan damai di dunia lain.

Makanya sering kali kita mendengar berita duka cita yang berkata "telah meninggal dunia dengan tenang.....".
Dimana mana kita mendengar berita duka cita,kita selalu mendengar "telah meninggal dunia dengan tenang..."
Tidak ada berita duka yang mencantumkan "telah meninggal dunia dengan tergesa gesa".atau "telah meninggal dunia dengan begitu gelisah".Atau "telah meninggal dunia dengan ketakutan".Atau "telah meninggal dunia dengan tertawa terbahak bahak...."
Tidak pernah kita dengar berita duka seperti itu,yang kita dengar adalah "telah meninggal dunia dengan tenang...".

Kalimat halus itu memberi kesan bagi kita bahwa kematian manusia pasti terjadi secara tenang.

Tetapi benarkah kenyataannya demikian ??
Sama sekali tidak !!
Meninggal dunia bukan perkara kecil yang bisa terjadi secara mudah dan tenang.Kematian terjadi melalui sebuah proses dengan berbagai GEJOLAK perasaan yang menyulitkan kita untuk meninggal secara tenang.

GEJOLAK pertama adalah menyangkut panjangnya hidup.
Kita merasa terlalu muda untuk mati.Sebab itu,kita belum mau mati.Ini biasanya terjadi pada usia muda.

GEJOLAK kedua adalah menyangkut isinya hidup.
Kita merasa belum memenuhi tugas dan masih banyak rencana rencana yang belum kita selesaikan.Kita masih ingin menikmati kegembiraan bersama keluarga kita,sahabat sahabat kita.

GEJOLAK ketiga adalah adanya perasaan bersalah atau dendam.
Kita belum minta maaf pada orang tua,sahabat,keluarga atau orang lain yang kita sakiti.Atau memang kita tidak bisa memaafkan orang lain.

GEJOLAK keempat adalah adanya penyesalan.
Kitamenyesali diri sendiri,kita merasa telah menyia nyiakan kesempatan.Kita merasa hidup kita gagal selama ini,kita ingin memperbaiki diri,kita ingin menebus dosa.Sebab itu kita belum siap untuk menghadapi kematian.

GEJOLAK kelima adalah perasaan takut dan perasaan yang serba tidak pasti.
Maut menjadi tanda tanya besar.Pertanyaan pertanyaan tentang kematian berkecamuk didalam jiwa,"apa yang terjadi setelah saya mati.."."kemana saya akan pergi.."."apakah saya akan dihukum Tuhan.."dan pertanyaan yang mengguncangkan batin.

Ketidak tenangan menjelang kematian bisa di sebabkan oleh rupa rupa hal.Tiap tiap orang mengalami turun naiknya perasaantidak tenang dalam menghadapi kematian.
Terkadang,kita merasa tiba tiba maut begitu dahsyat dalam menentukan keberadaan kita untuk hari hari selanjutnya.Kita merasa tidak berdaya.
Kita akan terpisah dengan orang orang yang kita kasihi,kita akan melepas semua kegiatan yang kita sukai,kita akan kehilangan segala apa yang kita punyai,kita akan tercabut.Kita direnggut oleh maut,kita akan berlalu.....

Maut terlalu kuat.
Maut adalah kenyataan keras.Akibatnya kita sungguh menjadi tidak tenang disaat detik detik kematian memanggil kita dari alam baka.

Seorang Pemazmur yang juga Raja Israel yang berkenan di mata Tuhan turut juga merasakan ketidak tenangan itu dalam menghadapi kematian.
Lalu ia berdoa seperti ini "hidupku sudah dekat dengan dunia orang mati.Aku telah dianggap termasuk orang orang yang turun keliang kubur {maz88:4-5}.
Pemazmur ini masih ingin berbuat banyak hal untuk Tuhan dan untuk sahabat sahabatnya.
Sebab itu ia meminta agar hidupnya jangan dulu dihentikan.
Katanya "apakah kau lakukan keajaiban bagi orang orang mati ?masakan arwah bangkit untuk bersyukur kepadaMu ?.Dapatkah kasihMu diberitakan di dalam kubur,dan kesetiaanMu di tempat kebinasaan ?.Diketahui orangkah keajaiban keajaibanMu dalam kegelapan,dan keadilanMu di negeri segala lupa ?.Telah Kau jauhkan dari padaku sahabat dan teman,kini kenalan kenalanku adalah kegelapan {maz 88:11-13,19}.

Kalau Pemazmur{Daud} saja menjadi gelisah dalam menghadapi kematian,apa lagi kita !?
Untuk itu,marilah kita belajar percaya tentang arti hidup.
Tuhan Yesus berkata "barang siapa percaya kepadaKu,ia akan hidup walaupun ia sudah mati".Artinya baik dalam keadaan hidup maupun sesudah mati,hubungan kita dengan Tuhan tetap berlangsung.
Hidup orang percaya itu adalah wujud hubungan yang utuh dan kekal dengan Tuhan.
Hidup orang percaya itu akan menerima rahmat dan keselamatan dari Tuhan,dan hal itu tidak berakhir pada kematian,melainkan berlaku terus setelah kita meninggal dunia.

Yesus berkata "setiap orang yang hidup dan percaya kepadaKu,tidak akan mati selama lamanya".
Apakah jamanian dari perkataan Yesus tersebut ?
Jaminannya adalah diri Yesus sendiri,Yesus berkata "Akulah kebangkitan dan hidup.....".
Karena itu,satu satunya jalan menghadapi kematian dengan tenang adalah mempercayakan hidup sepenuhnya kepada Kristus,karena Dialah sumber segala yang hidup.

Memang kita akan melepas semua pelukan yang kita cintai di dunia ini,meninggalkan saudara saudara terkasih kita,sahabat kita,namun ketahuilah bahwa ada Sahabat sejati yang menunggu disana,kita kembali kepada pelukan Kristus.
Ia menunggu kita,Ia tersenyum,Ia merentangkan kedua tangannya lebar lebar,lalu Ia memeluk kita dengan erat dan hangat,setelah itu Ia mengajak kita kerumahnya yang kekal,Istana Mahakarya yang sempurna,Kerajaan yang tidak tergoncangkan.

Oleh karena itu,jika anda membaca artikel ini,berkatalah dalam hati anda demikian;
"Kristus....
KasihMu adalah sekuat api dan anugerahMu semanis madu dari gunung batu....
Sebab itu,jikalau jiwaku berpisah dengan orang orang yang aku cintai di dunia ini,jika rohku berpisah dengan sahabat sahabatku yang aku kasihi,dan jika tubuhku berpisah dari keduanya...,biarlah aku berpisah......
Biarlah aku berpisah demi kasihku kepadaMU dan demi kasihMu kepadaku..."
*****Amin*****

Komentar

  1. Wah...terima kasih telah menyadarkan saya,saya seorang pemuda memang belum begitu memikirkan tentang kematian,namun walau bagaimanapun,setiap manusia pasti merasakan kekhuatiran dalam menghadapi kematiannya.

    Salam kenal dari saya Regina !

    BalasHapus
  2. Mati ?
    Urusan hidup aja kadang tak dipikirin...
    Kematian hanyalah pintu memasuki ambang kehidupan yang sesungguhnya !

    BalasHapus

Posting Komentar

Perbuatan orang pintar tidak akan membuat anda menjadi pintar,tetapi perkataan orang bijak akan membuat anda menjadi lebih bijak !